Rabu, 23 Juli 2014

Menggapai Mimpi

Menjadi penulis terkenal adalah impian gadis bertubuh mungil ini. Ia dilahirkan di kota Garut pada 18 Juli 1996. Gadis mungil ini mempunyai kulit kuning langsat, selalu mengenakan hijab kemanapun ia pergi. Hobinya memasak, melukis, membaca, serta menulis. Gadis berkulit kuning langsat ini bernama Sri Muliawati namun ia lebih akrab dengan sapaan Sri. Tinggal disebuah kapling kecil RT. 04 RW. 05 Desa Ciawigebang Kecamatan Ciawigebang Kabupaten Kuningan.

Menjadi seorang penulis terkenal adalah mimpinya sejak ia masih mengenakan seragam putih merah. Gadis berusia 18 tahun ini mengatakan bahwa untuk menjadi seorang penulis tentu harus punya modal, minimal harus peka terhadap lingkungan sekitar. Selain itu banyak membaca juga merupakan salah satu modal dasar untuk bisa menjadi seorang penulis. Sebab dengan membaca dapat menambah pengetahuan tentang berbagai hal, maka tidak aneh jika ia pun mempunyai hobi membaca. Namun, ia lebih suka membaca novel dibanding buku bacaan lain.

Sampai saat ini ia sudah membaca puluhan novel karya sastrawan terkenal, diantaranya; Ahmad Tohari, Pramoedya Ananta Toer, Marah Rusli, Khrisna Pabhicara, dan lain-lain. Dari hobinya ini ia mengaku terinsfirasi oleh hasil tulisan karya sastrawan yang pernah ia baca, hingga mimpinya menjadi seorang penulis terkenal semakin besar.

Gadis yang hobinya memasak ini adalah salah satu siswi lulusan SMAN 1 Ciawigebang tahun 2014, ketika menjadi siswi SMA ia juga aktif di organisasi pramuka (Bantara). Bakatnya menulis memang sudah tampak sejak ia duduk di bangku SMA, terbukti ketika ada lomba menulis cerpen tingkat SMA di Universitas Kuningan yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI), ia mendapat juara II. Ini membuktikan bahwa ia mempunyai potensi untuk menjadi penulis terkenal.

Mendapat aprsiasi sebagai juara II dalam lomba cipta cerpen semakin memotivasi dirinya untuk menggapai mimpi tersebut. Sehingga ia memutuskan akan melanjutkan pendidikan di Universitas Kuningan dan memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Alasan ia memilih Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yaitu karena ia menganggap bahwa Program Studi ini mempunyai keunggulan dibanding Program Studi yang lain, misalnya; Prodi PBSI akreditasinya B, semua dosen Prodi PBSI sudah lulus S-2, Prodi PBSI mempunyai keunggulan dalam hal Teater yang sering dipentaskan di  berbagai daerah. Selain itu, alasan ia memilih Prodi  PBSI yaitu ingin mengembangkan segala potensi yang dimilikinya. Ia yakin dengan menempuh pendidikan di Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan, ia bisa menggapai mimpinya sejak kecil yaitu menjadi penulis terkenal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar