Rabu, 19 Maret 2014

Pendidikan Kewirausahaan

Lima Rencana Usaha

Menjadi seorang guru adalah cita-cita saya sejak kecil, sekarang status saya adalah seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, dimana orientasinya adalah menjadi seorang guru Bahasa Indonesia baik di SMP maupun di SMA. Namun tak ada jaminan bagi saya untuk bisa menjadi seorang guru Bahasa Indonesia, meskipun niat sungguh-sungguh, rajin belajar, dan berdoa setiap saat tapi jika Allah belum meridhoi saya menjadi seorang guru tentu tidak akan pernah terwujud. Pada dasarnya tergantung pada kehendak yang Mahakuasa.
Maka dari itu, seandainya setelah lulus kuliah nanti Allah belum menghendaki saya untuk menjadi seorang guru, saya mempunyai rencana berwirausaha untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah saya dapatkan di bangku perkuliahan, khususnya dari mata kuliah Kewirausahaan.
Rencana usaha yang akan saya lakukan diantaranya adalah sebagai berikut:
1.        Membuka Usaha Fotokopi
Alasan mengapa saya mempunyai rencana membuka usaha fotokopi yaitu karena saya pikir keuntungan dari usaha fotokopi lumayan besar, meskipun modal yang harus dikeluarkan juga besar. Selain fotokopi, tentu saya juga akan menyediakan berbagai jenis peralatan kantor dan peralatan sekolah seperti buku tulis, alat tulis, penghapus, dan lain-lain untuk menambah keuntungan.
Saya berencana akan membuka usaha ini dengan mengontrak bangunan yang berada di belakang kampus II Universitas Kuningan, kebetulan ada bangunan kosong yang akan dikontrakkan. Sebab, jika saya membangun ruko tentu akan membutuhkan modalnya yang sangat besar.
Mengenai biaya yang harus saya siapkan (modal), saya perkirakan membutuhkan modal sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah). Saya rasa dengan modal sebesar itu cukup, untuk sementara saya akan membeli mesin fotokopi satu saja dulu. Sebab harga satu unit mesin fotokopi bisa mencapai 25 juta, selebihnya akan saya gunakan untuk modal yang lain.

2.      Membuka Usaha Toko Buku
Alasan saya mempunyai rencana ingin membuka usaha toko buku, yaitu karena di Kabupaten Kuningan toko buku yang menyediakan buku-buku yang dibutuhkan oleh mahasiswa hanya ada dua toko, yakni toko buku Gehena dan toko buku Samudra. Kadangkala mahasiswa kesulitan mencari buku referensi apabila tidak ada di dua toko buku tersebut, jika harus membeli ke Cirebon atau ke Senen (jakarta) para mahasiswa seringkali mengeluh karena jaraknya terlalu jauh.
Saya berencana akan membuka mengontrak bangunan yang ada di depan gerbang kampus I Universitas Kuningan. Saya pikir itu merupakan tempat yang sangat strategis, sebab sasaran utama saya adalah mahasiswa.
Biaya atau modal yang saya perlukan untuk membuka usaha ini kurang lebih Rp. 20.000.00,- (dua puluh juta rupiah). Untuk sementara, saya akan menyediakan buku-buku yang sering dibutuhkan oleh semua mahasiswa. Kedepannya jika sudah ada kemajuan, saya akan menambah modal untuk melengkapi buku-buku yang lain agar lebih kumplit.

3.      Membuka Usaha Warung Rokok di Jabotabek
Alasan saya mempunyai rencana ingin membuka usaha warung rokok di Jabotabek, yaitu karena saya perhatikan mayoritas penduduk di kampung saya berwirausaha sebagai pedagang rokok. Tentunya bukan pedagang rokok asongan seperti di kendaraan umum tapi pedagang rokok di sebuah kios. Sebenarnya tidak hanya jenis rokok saja yang dijual, namun identiknya sebagai pedagang rokok.
Menurut survei yang pernah saya lakukan, ternyata penghasilan yang diperoleh  dari usaha ini melebihi gaji pegawai negeri. Inilah yang memotivasi saya ingin membuka usaha warung rokok.
Saya perkirakan untuk mengawali usaha ini membutuhkan modal sebesar Rp. 40.000.000,- (empat puluh juta rupiah). Saya akan mengontrak sebuah bangunan yang dianggap ramai oleh para pembeli, misalnya di stasiun, terminal, rumah sakit, halte bus dan sebagainya.

4.      Membuka Usaha Tempat Bermain Futsal
Alasan saya mempunyai rencana ingin membuka usaha tempat bermain futsal yaitu karena saya pikir keuntungannya sangat besar. Saya salah satu orang yang hobi bermain futsal, banyak tau tentang biaya yang harus dibayar oleh tim yang bermain. Satu jam bermain biasanya di patok dengan tarif antara Rp. 100.00,- sampai Rp.120.000,- tergantung di tempat mana bermain, sebab setiap tempat berbeda tarifnya.
Modal yang saya butuhkan untuk membuka usaha ini sekitar Rp. 200.000.000,- (dua ratus  puluh juta rupiah), tentunya jumlah yang sangat besar bagi orang seperti saya. Namun jika usaha ini berjalan lancar, dalam jangka waktu setengah tahun modal yang sangat besar tersebut akan tertutupi. Jika dikalkulasikan, misalnya dalam satu hari ada yang bermain 15 jam ( dari pukul 09.00 s.d. 23.00), tarif satu jamnya Rp. 100.000,- maka keuntungan dalam satu hari bisa mencapai Rp. 1.500.000,- kemudian dikalikan selama tiga puluh hari, maka keuntungan yang diperoleh bisa mencapai Rp. 45.000.000,-

5.      Membuka Usaha Jasa Pengetikan dan Warnet
Alasan saya mempunyai rencana ingin membuka usaha jasa pengetikan dan warnet, yaitu karena dengan usaha ini selain bisa mendapat keuntungan berupa materil, di sisi lain juga dapat melatih dalam hal keterampilan menulis. Selain itu, bisa mengetahui berbagai informasi terbaru sebab setiap hari berhadapan dengan komputer (internet).
Lokasi yang akan saya pertimbangkan tentu disesesuaikan dengan kebutuhan konsumen, misalnya di lokasi yang dekat dengan sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA. Sebab, di Kabupaten Kuningan masih banyak sekolah yang belum mempasilitasi siswanya dengan jaringan Hotspot/Wifi.
Modal yang saya butuhkan untuk membuka usaha ini sekitar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah), modal tersebut akan saya gunakan untuk membeli lima unit komputer untuk warnet, satu unit komputer untuk server, dua mesin pencetak (printer), dan sisanya untuk mengontrak bangunan.

Itulah lima planning saya kedepan seandainya cita-cita saya (menjadi seorang guru) belum terwujud, saya sangat menyadari bahwa dari lima rencana usaha yang saya imajinasikan terlalu jauh. Mengingat modal yang harus saya siapkan jauh dari batas kemampuan saya sebagai anak yang terlahir dari keluarga sederhana, namun saya pikir tidak ada salahnya jika saya ‘memimpikan’ sesuatu yang bersifat logis.
Sebagai seorang manusia, saya hanya bisa berencana, berusaha, dan berdoa, terlaksana atau tidak, yang menentukan adalah yang Mahakuasa. Bahkan Andrea Hirata pernah berkata dalam novelnya “Bermimpilah maka Tuhan akan memeluk mimpi kita!!”