Sore Kemarin..
Ketika hati
hendak berkata
Namun mulut tak
dapat bicara
Maka dengan
puisi kutuangkan segalanya
Sebagai bukti ungkapan rasa.
Ahmad Asikin
PBSI 1A
Daftar Isi
Pengantar
…………………………………………… 1
Kembang
Melati ……………………………………... 4
Biarlah
Dia ………………………………………….... 5
Ditengah
Kegelapan …………………………………. 6
Negriku
Hampir Punah ………………………………. 7
Nyanyian
Malam …………………………………….. 8
Lentera
Kehidupan …………………………………... 9
Jika
Janji-Mu Adalah Sora …………………………. 10
Negriku
Menangis Lagi …………………………….. 11
Puisi
Untuk Ibu ……………………………………... 12
Ditikam
Cinta ………………………………………. 13
Tak
Selamanya Terang ……………………………... 14
Tafakur
…………………………………………….... 15
Sore
Kemarin ……………………………………….. 16
Hanya
Untuk-Mu …………………………………… 17
Waktu
………………………………………………. 18
Kembang Melati
dalam ruang sempit nan sederhana
beralas tikar lusuh dan kusam
aku terkapar dalam lelahhnya kesibukan
ditemani riang bintang malam
lelah ini semakin menjelma
sementara kewajiban masih tertunda
tekapar, hanya bisa terkapar
diatas kasur yang datar
tak ada kembang yang memotivasi
untuk ku berdiri dan berlari
inilah konsekwensi
sebagai lelaki tak beristri
terkadang ingin ku miliki
setangkai bunga melati
Tuhan..
dimana Kau sembunyikan
semerbak yang ku idamkan
Tuhan..
kapan Kau pertemukan
kembang yang ku dambakan
Tuhan..
beralas tikar lusuh dan kusam
aku terkapar dalam lelahhnya kesibukan
ditemani riang bintang malam
lelah ini semakin menjelma
sementara kewajiban masih tertunda
tekapar, hanya bisa terkapar
diatas kasur yang datar
tak ada kembang yang memotivasi
untuk ku berdiri dan berlari
inilah konsekwensi
sebagai lelaki tak beristri
terkadang ingin ku miliki
setangkai bunga melati
Tuhan..
dimana Kau sembunyikan
semerbak yang ku idamkan
Tuhan..
kapan Kau pertemukan
kembang yang ku dambakan
Tuhan..
aku mengharapkan
jawaban atas segala penantian
jawaban atas segala penantian
Biarlah Dia
waktu
begitu cepat berlalu
hingga terbuai indahnya masa lalu
ku sisakan dua hari dalam seminggu
‘tuk melepas penat yang membelenggu
waktu begitu cepat berlalu
hari esok telah menunggu
ku siapkan segala sesuatu
agar pikirku tak terganggu
beginilah mahasiswa
berjuang demi cita-cita
berusaha sekuat tenaga
agar hasil tak sia-sia
taqdir hidup siapa tahu
biar urusan yang Mahatahu
tugasku berusha dan berdoa
yang tentukan biarlah Dia
hingga terbuai indahnya masa lalu
ku sisakan dua hari dalam seminggu
‘tuk melepas penat yang membelenggu
waktu begitu cepat berlalu
hari esok telah menunggu
ku siapkan segala sesuatu
agar pikirku tak terganggu
beginilah mahasiswa
berjuang demi cita-cita
berusaha sekuat tenaga
agar hasil tak sia-sia
taqdir hidup siapa tahu
biar urusan yang Mahatahu
tugasku berusha dan berdoa
yang tentukan biarlah Dia
Ditengah Kegelapan
malam kian
larut
jiwaku sepi hingga tak ada arti
perlahan hujan mulai turun
basahi rinduku hingga tak bertepi
rintik hujan semakin deras
hingga wajahmu tak nampak jelas
ibarat fatamorgana yang begitu luas
ku terima keputusanmu dengan ikhlas
aku bagai hidup ditengah hutan
tak ada kawan, hanya ada kesepian
ingin ku putar waktu
tuk mengulang kisah yang berlalu
jiwaku mati ditelan penyesalan
rasaku hancur dihempas kesombongan
kisahku tlah menjadi abu
yang tersisa hanya kenangan yang membelenggu
jiwaku sepi hingga tak ada arti
perlahan hujan mulai turun
basahi rinduku hingga tak bertepi
rintik hujan semakin deras
hingga wajahmu tak nampak jelas
ibarat fatamorgana yang begitu luas
ku terima keputusanmu dengan ikhlas
aku bagai hidup ditengah hutan
tak ada kawan, hanya ada kesepian
ingin ku putar waktu
tuk mengulang kisah yang berlalu
jiwaku mati ditelan penyesalan
rasaku hancur dihempas kesombongan
kisahku tlah menjadi abu
yang tersisa hanya kenangan yang membelenggu
Negriku Hampir Punah
Negeri yang kusinggahi
kini tak ramah lagi
sampah-sampah berserakan
dalam ruang pengadilan
awan hitam mulai mendekap
makin dekat dan merapat
hingga tak dapat melihat
siapa pejabat, siapa penjahat
Negriku kebanggaanku
namun itu dulu
Negriku hampir punah
diserang ganasnya wabah
Negriku kehilangan pondaasi
tuk menampung segala aspirasi
Nyanyian Malam
nanyian malam tak pernah sumbang
iringi langkahku hingga menghilang
desis angin hantarkan ku pada
peraduan
'tuk melepas lelah disela kesibukan
rasa ini sempat hilang ditelan
gemerlap malam
tak ada yang tau kapan ia pulang
atau mungkin tetep menghilang
dalam pekatnya malam
Lentera Kehidupan
Kau
adalah lilin kecil penerang kegelapan
cahayamu
terangi seluruh alam
Kau
adalah lentera kehidupan
cahayamu
tak pernah padam hingga akhir zaman
Kau
adalah mentari jagat raya
tak
pernah mengharap balas jasa
sabda-Mu
adalah petunjuk bagi kaum terpuruk
syafaat-Mu
adalah penolong dari jurang siksa
sholawat
ku,
salam
ku,
untuk-Mu!
Jika Janji-Mu Adalah Sorga
jika janji-Mu
adalah sorga
takkan ku
biarkan waktu berlalu
jika janji-Mu
adalah bahagia
ku rela habiskan
waktu tuk memuja-Mu
keyakinanku terombang ambing dilaut
lepas
hingga keraguan menyelimuti jiwa
mata hati mulai kehilangan arah
bagai tersesat dipegunungan himalaya
tak ada arah untuk ku melangkah
hanya kegelapan menyelimuti jalan
namun ketika ku tatap bintang
ku yakin inilah penerang untuk pulang
Negriku Menangis Lagi
duka
ini semakin dalam
bersemayam hingga larut malam
duka ini mengiris hati, menyisit rasa
hingga menjadi luka
Negriku menangis lagi ketika angin kabarkan duka
air mata tak dapat terbendung
langit mendung turut berkabung
bersemayam hingga larut malam
duka ini mengiris hati, menyisit rasa
hingga menjadi luka
Negriku menangis lagi ketika angin kabarkan duka
air mata tak dapat terbendung
langit mendung turut berkabung
Puisi Untuk Ibu
beban
hidup kau pikul tanpa keluh
keringat
mengucur darah namun kau tetap tabah
semangatmu
tak pernah pudar
meski
langkahmu kadang gemetar
Ibu..
hanya luka yang ku beri
hanya duka yang kau dapati
Ibu..
pasir pantai adalah kasihmu
lautan adalah cintamu
hanya luka yang ku beri
hanya duka yang kau dapati
Ibu..
pasir pantai adalah kasihmu
lautan adalah cintamu
Ibu..
air matamu adalah doa bagiku
langkahmu adalah bekal hidupku
Ibu..
dalam hening aku merindukan mu
canda, tawa mu adalah semangat hidupku
air matamu adalah doa bagiku
langkahmu adalah bekal hidupku
Ibu..
dalam hening aku merindukan mu
canda, tawa mu adalah semangat hidupku
Ditikam Cinta
aku pernah ditikam cinta
dibuai rindu pada detik yang sama
kudekap bulan, kurangkul bintang
bercengkrama dalam alunan sumbang
langit memandang sinis
alam mendakwa bengis
dibuai rindu pada detik yang sama
kudekap bulan, kurangkul bintang
bercengkrama dalam alunan sumbang
langit memandang sinis
alam mendakwa bengis
cintaku terbang
rinduku melayang
yang tersisa hanya angan
perlahan cinta ini pudar
hingga nadi tak dapat bergetar
Tak Selamanya Terang
burung
berkicau di alam bebas
berkicau dalam sangkar takut pada si tuan
dewasa adalah realitas
bukan usia atau identitas
kepala tak selamanya diatas
kadang dibawah, kadang ditengah
jemari perlahan mulai lepas
tinggalkan luka lalu merambah
berkicau dalam sangkar takut pada si tuan
dewasa adalah realitas
bukan usia atau identitas
kepala tak selamanya diatas
kadang dibawah, kadang ditengah
jemari perlahan mulai lepas
tinggalkan luka lalu merambah
kesegala
arah
bulan tak selamanya terang
kadang redup terhalang kabut
jabatan bukan status belaka
yang berjalan di atas penguasa
realitas merupakan prioritas
sebagai bukti kualitas
rakyat boleh berteriak
agar di atas dapat melihat
bukan teriakan-teriakan maling
namun teriakan suara hati
perpecahan adalah musibah
bagai injuk yang terpisah
apalah arti maaf jika hati tak berucap
bersihkan hati, bersikan jiwa
agar mulut tak sekedar mangap
bulan tak selamanya terang
kadang redup terhalang kabut
jabatan bukan status belaka
yang berjalan di atas penguasa
realitas merupakan prioritas
sebagai bukti kualitas
rakyat boleh berteriak
agar di atas dapat melihat
bukan teriakan-teriakan maling
namun teriakan suara hati
perpecahan adalah musibah
bagai injuk yang terpisah
apalah arti maaf jika hati tak berucap
bersihkan hati, bersikan jiwa
agar mulut tak sekedar mangap
Tafakur
bias-bias
mentari terangi isi bumi
awan menari langit berseri
aku termenung tafakuri ciptaMu
perempuan satu dan hitamnya waktu
hari pagi sambut kau kembali
awan menari langit berseri
aku termenung tafakuri ciptaMu
perempuan satu dan hitamnya waktu
hari pagi sambut kau kembali
mengusap nadi mengelus hati
terpaku
dalam rimbunya bambu
ciptaMu tak dapat ku ungkap segala sendu
rumput ilalang tumbuh dihalaman
ciptaMu tak dapat ku ungkap segala sendu
rumput ilalang tumbuh dihalaman
sempit jalan mendekap lamunan
mengapa semua diciptakan?
sementara sang Pencipta tak kunjung datang
semua menjadi rahasia bagi setiap hamba
mengapa semua diciptakan?
sementara sang Pencipta tak kunjung datang
semua menjadi rahasia bagi setiap hamba
makna hidup pelajari, fahami jati diri
dipenghujung hari semua tak kan teringkari
Sore Kemarin
surya redup tak seperti biasanya
awan peluk gunung dengan dekapnya
terdengar lalu lalang riuhnya
kendaraan
seolah tak ada yang bisa menahan
aku duduk diatas balkon depan
gerbang
menunggu peserta tak kunjung datang
terlintas ingin beranjak lalu
pulang
‘tuk bercengktrama bersama orang
tersayang
organisasi adalah adalah jati diri
‘tuk mengembangkan segala potensi
meski waktu banyak terisolasi
ku yakini ada hikmah tersembunyi
Haya Untuk-Mu
perjalanan
hidup adalah rahasiaMu
ku yakini semua kehendakMu
tak ada yang mampu meramal taqdirMu
karna hidup ada digenggam tanganMu
ku ucap syukur hanya untukMu
atas segala kasih sayangMu
nikmatMu bagai bintang diangkasa
berjuta juta tak terhingga
sempat kuragukan kekuasaanMu
hingga ku tak percaya keberadaanMu
namun Kau jawab semua keraguanku
dengan nikmat yang tak terduga olehku
Kau adalah pahlawan dalam hidupku
Kau beri jalan untuk menggapai cita-citaku
Kau adalah sahabat karibku
tempat ku curahkan segala resah malam-malamku
ku yakini semua kehendakMu
tak ada yang mampu meramal taqdirMu
karna hidup ada digenggam tanganMu
ku ucap syukur hanya untukMu
atas segala kasih sayangMu
nikmatMu bagai bintang diangkasa
berjuta juta tak terhingga
sempat kuragukan kekuasaanMu
hingga ku tak percaya keberadaanMu
namun Kau jawab semua keraguanku
dengan nikmat yang tak terduga olehku
Kau adalah pahlawan dalam hidupku
Kau beri jalan untuk menggapai cita-citaku
Kau adalah sahabat karibku
tempat ku curahkan segala resah malam-malamku
Waktu
terlalu
sedikit waktu
memulihkan
masa lalu
terlalu
sempit waktu
hingga
rasaku terasa kaku
apa
yang bisa kau banggakan
sementara
laguku tak pernah kau dendangkan
pintu
hati tlah tertutup rapat
tak
satupun kembang dapat melihat
kalau
tiba waktuku
haya
Kau yang ku mau
hanya
Kau yang ku tunggu
tuk
mohon ampun atas dosaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar