SEMANTIK BAHASA INDONESIA
PORTOPOLIO
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata Semantik Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu
Prof. Dr. H. Kosadi Hidayat, M.Pd.
Ifah Hanifah, M.Pd.
Oleh
AHMAD ASIKIN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KUNINGAN
2014
POKOK
MATERI PERKULIAHAN YANG TELAH DISAMPAIKAN
Oleh
Prof.
Kosadi Hidayat
1.
Pengertian
Semantik (Pertemua Ke-1)
Menurut Bapak Prof.
Kosadi Hidayat, semantik merupakan suatu cabang ilmu linguistik yang bersifat
ilmiah. Sebab, kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.
Ciri-ciri ilmiah:
a. Berupa
fakta;
b. Rasional;
c. Berawal
dari masalah;
d. Menggunakan
bahasa baku;
e. Menggunakan
bahasa yang efektif dan komunikatif;
f. Dapat
dipertanggungjawabkan.
Semantik
merupakan bagian dari ilmu linguistik. Menurut Verhaar, linguistik mengkaji
tentang:
a. Fonologi;
b. Grammer
(Tata Bahasa);
1) Morfologi
2) Sintaksis
c. Leksikal;
d. Semantik;
e. Dialek;
f. Psikolinguistik;
g. Sosiolinguistik.
2.
Konsep
Dasar Semantik
Ada berbagai pendapat
mengenai konsep dasar semantik, perbedaan pendapat ini disebabkan oleh cara
pandang atau pola pikir yang pijakannya berbeda sehingga tidak heran konsepnya
pun berbeda. Para ahli yang mengungkapkan dasar-dasar semantik itu diantaranya Douglas Brown.
Douglas
Brown ini berpijak pada pandangan etimologis kata
(asal-usul kata). Dia menyatakan bahwa semantik berasal pada bahasa Yunani,
yaitu Sema. Sema Artinya tanda atau
dalam bahasa Inggris Sema = Sign.
-
Sema
(dalam
bahasa Yunani),
-
Sign
(dalam
bahasa Inggris)
-
Signe
(dalam
bahasa Prancis)
-
Tanda
(dalam
bahasa Indonesia)
Menurut Ferdinand de
Saussure tanda atau sign dibagi menjadi dua bagian:
1) Signifie:
yang ditandai
2) Signifian:
yang menandai
3.
Tindak
Tutur (Pertemuan Ke-2)
Bagaimana bahasa itu terlahir?
Pada kenyataannya bahasa bersifat abstrak, karena
bahasa tidak dapat dilihat akan tetapi hanya bisa didengar.
Bagaimana hubungannya dengan bahasa tulis?
Hubungan bahasa lisan dengan bahasa tulis kaitannya
sangat erat, karena bahasa tulis merupakan pengalihan dari ujaran menjadi
bentuk tulisan.
Jadi, bahasa adalah berupa tanda. Tanda (sign)
berbentuk fisik.
Bahasa = Tanda = Fisik
Artinya, bahasa berupa tanda dan berbentuk fisik,
serta fisik dapat diindrai.
Fisik adalah sesuatu yang dapat dilihat oleh panca
indra (fisik dapat diindrai).
Fisik --------> dapat diindrai ----------> merujuk (mereferensi)
kepada suatu hal atau benda yang ada di luar indra itu.
Apakah
Bahasa?
a. Menurut
Charles Sanders Peirce
Bahasa merupakan tanda yang berbentuk fisik yang
dapat diindrai, yang merujuk pada suatu hal atau benda yang ada di luar indra
itu.
Rumus untuk memahaminya adalah sebagai
berikut: (B = T = F = DI) ---------> R
b. Menurut
Palmer
Bahasa merupakan suatu sistem tanda yang digunakan
untuk berkomunikasi.
Tanda yang dimaksud di sini merupakan suatu lambang.
Rumus untuk memahaminya adalah sebagai berikut: (B = T = L)
Apakah
Tanda?
Tanda merupakan bahasa yang berbentuk fisik, yang
dapat diindrai, yang merujuk pada suatu hal atau benda yang ada di luar indra
itu.
Lambang yang tadi disebutkan oleh Palmer di atas
dibagi menjadi dua:
1) kspresi (Ekspression) ---------> Signifier = Signifian = yang menandai
(Inggris) (Prancis)
(bahasa Indonesia).
2) Makna (Contents) ----------> Signified = Signifie =
yang ditandai
(Inggris) (Prancis) (bahasa Indonesia).
Menurut Charles Sanders Peirce, tanda
dibagi menjadi 3:
1) Bisa
Berupa Simbol
Yaitu tanda yang muncul
dari kesepakatan.
2)
Bisa Berupa Ikon
Yaitu tanda yang muncul
dari perwakilan fisik.
Contoh: Nama Kosadi Hidayat
diganti jadi Saya (mewakili nama)
3)
Bisa Berupa Index
Index adalah sesuatu
yang muncul dari hubungan sebab-akibat.
4.
Studi
Tentang Makna (Pertemuan Ke-3)
Semantik adalah suatu studi tentang makna.
Lalu makna itu apa?
Makna yang dimaksud adalah makna bahasa.
Lalu bahasa itu apa?
Menurut Ferdinand de Saussure bahasa adalah parole
dan sistem. Sistem dalam bahasa belanda yaitu lange.
Secara utuh bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu
parole dan lange (sistem).
Parole adalah tuturan pembicaraan. Parole merupakan
suatu wujud ekspresi bahasa
Contoh: Saya sedang melaksanakan proses
pembelajaran.
Sedangkan lange adalah sistem bahasa/aturan
bahasa/tata bahasa/struktur bahasa.
Apakah aturan bahasa itu melekat pada parole atau
pada pembicaraan seseorang?
Jawab: Ya, aturan bahasa melekat pada pembicaraan
seseorang.
Bahasa itu ibarat manusia yang terdiri atas jasmani
dan rohani. Begitupun bahasa, terdiri atas parole dan sistem. Jika dianalogikan
pada manusia, parole adalah jasmani sedangkan sistem adalah rohaninya atau
rohnya.
Apakah bahasa bisa mati?
Jawab: Ya, bahasa bisa mati apabila ditinggalkan
oleh penuturnya.
Contoh Soal.
Analisis kalimat di bawah ini!
SAYA SEDANG MEMPELAJARI SEMANTIK.
Pertanyaan:
a. Mana
yang termasuk parole?
b. Mana
yang termasuk sistem?
Jawab:
a. Yang
termasuk parole adalah: SAYA SEDANG MEMPELAJARI
SEMANTIK
b. Yang
termasuk sistem adalah: S P O
Setiap kita berbicara pasti akan dilekati oleh
aturan bahasa/struktur bahasa. Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam
berbicara. Sebab, banyak orang bebicara tanpa aturan. Hal seperti itu kurang
efisien, kurang berdaya guna.
Para ahli bahasa setelah Ferdinand de Saussure
mengungkapkan parole dan sistem, muncul pendapat lain tentang
bahasa, diantaranya Palmer.
Palmer mengatakan bahwa bahasa itu lambang/simbol.
Mengapa Palmer mengatakan bahwa bahasa adalah
simbol?
Jawab: Palmer mengatakan bahwa bahasa adalah
simbol/lambang karena bahasa itu tidak
nyata, seperti benda-benda abstrak lainnya; tidak bisa diraba, tidak
bisa dilihat.
Jadi kalau demikian, lambang bahasa berupa apa?
Jawab: Lambang bahasa berupa bunyi.
Bunyinya seperti apa?
Jawab: Bunyinya berupa ujaran/tuturan.
Dari beberapa pendapat para ahli diatas yang
menyatakan bahwa bahasa adalah lambang bunyi, maka dikembangkan lebih lanjut
oleh para ahli bahasa (linguis) tentang batasan/definisi bahasa. Misalnya:
Block and Trager.
Menurut
Block and Trager
Bahasa adalah sistem
bunyi yang simbolis dan vokalis, bersifat arbitler, unik, dinamis, perekat
budaya, dan berfungsi sebagai alat komunikasi.
Menurut
Prof. Kosadi Hihayat
Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang
simbolis, bersistem, vocalis, arbitler, dinamis, perekat budaya, alat
komunikasi, dan bermakna.
Di samping para ahli di atas, muncul lagi para ahli
yang bernama Charles Sanders Peirce yang
menyatakan bahwa bahasa merupakan tanda/sign.
Di dalam tanda mengandung dua sifat/ciri:
a. yang
menandai (signifian)
b. yang
ditandai (signified).
yang menandai (signifian) berupa benda, misalnya: kursi, mobil, buku, dan
lain-lain.
Kemudian yang menandai muncul ditandai
yaitu ditandai (signified).
Jadi, kursi (signifian) itu bendanya.
Tempat duduk (signified) itu maknanya.
Perkembangan selanjutnya bahasa
merupakan suatu proses tingkah laku (Speech
Act).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar